Jumat, 04 Oktober 2013

Sahabatku, Titan - karya : fezih fakhrunnisa

Siang itu disekolah. saat jam dinding di kelas menunjukan pukul 09.30 wib dimana para siswa berisitirahat.
"Tan,kantin yuk..aku laper" ucapku pada teman sebangku ku yang bernama Titan Chania Putri.
dia tidak merespon ucapan ku, dia masih asik menulis di buku diary nya. "Tan....kantin yuk" ucap ku lagi, kali ini terdengar lebih memaksa. sekilas dia melirik ku dengan tangan masih memegang pulpen "aku ga laper,kamu minta temenin sama yang lain dulu gih" ucapnya dan kembali menulis. aku mengerenyitkan kening "ih...lagi ngapain sih kamu?sibuk banget kayaknya" aku melirik buku diary nya. refleks titan langsung menutup buku diary nya dan menoleh kepadaku "biasa...curhat sedikit,yaudah kamu mau ke kantin?boleh deh yuk aku haus nih" ucap titan sambil beranjak dari kursinya dan memasukan buku diarynya kedalam tas dan berjalan duluan keluar kelas. meski sedikit bingung dengan tingkah titan namun aku tidak terlalu memperdulikan, aku bergegas mengikuti langkahnya.

hari hari pun berlalu dan tibalah hari sabtu, hari dimana hari kebahagiaan dan kebebasan untuk aku dan Titan. kami selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu pergi dan bermain sampai seharian. sabtu itu aku dan Titan pergi ke mall kami hunting bersama,shopping,makan,dan nonton bioskop. karena terlalu asik, kami sampai lupa waktu sudah pukul 21.00. aku pun mengajak Titan pulang. saat di taksi aku sedang asik bermain dengan gadget ku, titan membicarakan hal yang tidak aku mengerti maksudnya. "nis, menurut kamu kita bakal selama nya bersahabat dan menikmati hari sabtu ini ga?" pertanyaan nya membuat aku menoleh dengan ekspresi bingung "maksud kamu?"
"iya,menurut kamu sabtu depan atau depannya lagi kita masih bisa terus have fun gini ga?"
"ya kenapa engga?emang kenapasih?kok nanya nya gitu?"
Titan terdiam..."ya gapapasih..kayaknya sabtu depan aku ada acara"
"acara?acara apa?"

"acara...." Titan memutar bola matanya menandakan ia sedang berfikir "acara keluarga di luar kota"

"hah? acara keluarga? kan keluarga kamu di Medan semua? kamu kan dirumah cuma sama kakak kamu Tan"
"eh...iya maksudnya aku pergi sama kakak aku ke medan"
"serius?yah berapa hari?"
Titan terdiam lagi.... "kurang tau..."
"hmm....jangan lama lama ya di Medan,aku pasti bakal kesepian ga ada kamu tan"

"kan masih ada Angga yang selalu nemenin kamu di kelas selain aku"
"iyasih...tapi kan kamu cewek, ya aku lebih nyaman curhat apa apa ke kamu lah daripada ke Angga"
"yah lama lama juga kamu terbiasa ga ada aku Nis"
ucapan Titan membuat Nisa terdiam..."maksudnya?"
belum sempat Titan menjawab,mobil taksi yang ditumpangi mereka berhenti di depan rumah Titan. "eh udah nyampe ya mas?yaudah nis aku duluan ya,thanks for today" ucapnya sambil menyelempangkan tas dan membuka pintu taksi. "eh tapi kan kamu belum selesai cerita tan..yaudadeh bye"

Titan membalas dengan senyuman dan lambaian tangan. taksi pun berlaju meninggalkan rumah Titan. dengan perasaan penuh tanya. sekilas aku menoleh ke belakang,Titan pun sudah tidak ada. aku kembali merelakskan posisi duduk ku. dengan handset yang tercantol di telingaku tiba tiba aku teringat lagi ucapan Titan tentang "lama lama juga kamu terbiasa ga ada aku" dan satu hal yang lagi yang ada difikiran ku, senyuman nya! ya senyuman titan tadi sangat beda dari seperti biasanya,senyuman seperti ingin menahan tangis. entah apa yang terjadi dengan titan aku pun tak tahu. lima belas menit kemudian taksi pun berhenti didepan rumahku. aku pun sampai dirumah pukul 22.00 karna merasa terlalu lelah akupun langsung masuk ke kamar dan membanting badan ku kekasur. tanpa menunggu lima menit. akupun sudah masuk ke alam mimpi.

hari sabtu dan minggu berlalu tanpa meninggalkan bekas. masuk hari senin. aku masuk duluan. saat menaruh tas aku termenung melihat bangku Titan belum terisi tas nya Titan. lalu angga pun menghampiri ku "kenapa Nis?kok baru dateng udah bengong gitu?"
"eh kamu Ngga..gapapa aku heran aja kok udah jam segini tumben banget Titan belum dateng. ini pertama kalinya aku dateng duluan sebelum dia"
"oh,mungkin macet kali...atau kamu nya yang dateng kepagian?"
sekilas aku melirik jam tangan ku "jam 6.20 kamu bilang kepagian?ini tuh justru aku lagi ngerasa telat banget datengnya.biasanya kan aku jam 6.10"
"iyasih...mungkin titannya emang telat kali"
tak lama kemudian Titan pun datang dengan wajah pucat dan terlihat lesu. "loh Tan, kamu telat ya?tumben banget"
"iyanih..."jawabnya lesu.
"kamu kenapa Tan?kok mukanya pucet gitu?" tanya Angga
"iya..kamu sakit?" tanya ku menambahkan
"iya nih aku lagi kurang enak badan" jawabnya sambil duduk dan meletakan tasnya.
aku meletakan telapak tangan ku di keningnya. "kamu demam ya?harusnya kamu gausah masuk"
"gapapa kok nanti juga sembuh sendiri"

tiga hari telah berlalu. saat itu aku,Titan,Angga,dan Revan sedang asik makan di kantin. tiba tiba Titan membuat lelucon konyol yang membuat kami semua tertawa. masih dalam keadaan tertawa ngakak,aku mengacak ngacak rambut Titan. dan betapa terkejutnya aku melihat telapak tangan ku penuh gumpalan rambut titan yang rontok. "Tan...ini..rambut kamu?" tanya ku penuh cemas
Titan menoleh kepadaku, dan terdiam cukup lama. membuat kami termenung kaget.
Tintan langsung buru buru mengambil segumpal rambutnya yang rontok dari tangan ku dan memasukannya kekantong baju. "iya aku ganti ganti shampo mulu jadi rontok deh"
"karna shampo?jadi rontok sebanyak itu?" tanya Revan heran
"iya...emang shampo yang kamu pake apa si Tan?" tanya Angga memojokan
"eh..hmm...ga penting lah jadi ngebahas shampo gitu. kita lanjutin sampe mana tadi" ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"aku baru nyadar Tan, ini di pipi kamu apasih kok memar merah merah gitu?" tanya ku sambil memegang pipi Titan.
Titan langsung memegang lenganku dan menurunkan tangan ku dari pipinya "iya?aku gatau deh...efek alergi obat kali"
"alergi obat? emang kamu sakit apa?"
"demam biasa sih..mungkin aku ga cocok sama obat dokter"

sesaat aku melirik ke arah Angga dan Revan berbarengan tanda heran.
"hmm gitu" ucapku masih dengan raut wajah bingung
bel masuk pun berbunyi.kami pun beranjak ke kelas. tiba tiba Titan yang sedang berdiri di depan ku jatuh pingsan tepat di pundak ku. dengan refleks dan kaget aku memegang kuat tubuh nya "eh Tan..kamu kenapa?Tan ..." aku mengguncangkan tubuh Titan. karna Titan cukup berat aku hampir terjatuh tidak seimbang saat menangkap tubuh Titan. Angga dan Revan pun membantuku menggotong Titan ke UKS. satu jam kemudian Titan pun sadar. ia perlahan membuka matanya dan langsung memegang keningnya sambil merenyi menahan sakit. "aww" ucapnya.
"eh...kamu udah sadar Tan? gimana? udah enakan?" ucapku mendekati Titan
"iya..kamu kenapa si Tan?" tanya Angga juga ikut mendekat
"taunih bikin aku panik aja" ucap Revan
"kalian siapa? kok aku bisa ada disini?" tanya Titan dengan suara lemah yang masih terus memegang keningnya
pertanyaan itu membuat kami saling melirik. "aku Nisa tan sahabat kamu,ini Angga dan Revan sahabat kamu juga...kamu kenapasih Tan?"
"Nisa?Angga?Revan?....." belum selesai Titan menjawab ia pun pingsan lagi. hal itu membuat kami panik. tak mau ambil resiko, atas izin pihak sekolah kami membawa Titan kerumah sakit.

dan alhasil Titan pun dirawat dirumah sakit.saat itu hari jumat kamipun menjenguk Titan dirumah sakit. begitu kagetnya kami melihat tubuh Titan yang langsung berubah drastis menjadi kurus,matanya yang kering,pipinya yang memar merah,rambutnya yang tipi,jari kukunya yang memutih "ya ampun Tan...kamu kok jadi..."
"apa yang terjadi sih Tan sama kamu? kamu sakit apa?" tanya Revan memotong pertanyaan ku.
aku tidak bisa berkata kata banyak. mata ku sudah berkaca kaca saat melihat perubahan fisik Titan yang berubah drastis. Titan hanya tersenyum. "aku gapapa kok,makasih ya udah mau jenguk aku. oh iya Nis aku boleh minta tolong ga?"
"apa?"
"buku diary ku ketinggalan di kolong meja sekolah,nanti hari senen kamu ambil ya,pegang aja dulu di kamu,besok kalo jadi aku mau ke Medan.."
"kamu gila ya tan,kamu kan lagi sakit gini...masih sempet sempetnya kamu tetep mikirin soal acara keluarga di Medan"
"kepergian aku ke Medan itu gabisa di batalin nis. besok pagi aku udah berangkat ke Medan...Van,Ngga aku titip sahabat aku ya si Nisa,jaga dia...selama aku pergi" ucap Titan dengan mata berkaca kaca.
"kamu kenapa pergi ke Medan sih Tan? gimana sama kondisi kamu?" tanya Revan khawatir
"aku gapapa Van,gausah peduliin aku.kalian jaga diri baik baik ya aku sayang banget sama kalian.izinin aku buat peluk kalian ya" kali ini air mata Titan menetes di pipinya. refleks Nisa pun juga menangis. dan mereka berpelukan.

hari jumat pun telah berlalu. hari itu Titan berangkat ke medan. saat bangun tidur Nisa hendak pergi mandi, tiba tiba saja tanpa sengaja ia menyenggol album foto nya yang sedang berdua dengan Titan terjatuh pecah di lantai. kaget, Nisa pun mengambil sisa bingkai foto yang pecah itu dan memandang foto Titan. tiba tiba saja ia jadi kangen dengan Titan. ia pun membersihkan pecahan beling di lantai dan mengambil ponsel nya untuk menghubungi Titan. tiga kali ia menelfon Titan tapi tidak di angkat..mungkin Titan sedang sibuk bersama keluarganya,pikir ku.
Angga dan Revan pun datang kerumah ku hendak mengerjakan tugas kelompok. "aku kangen deh sama Titan. biasanya hari sabtu gini aku main seharian sama dia..kali ini engga" ucapku sambil mecoret coret buku tulis ku dengan tulisan abstrak.
"yaudah kamu telfon aja coba" jawab Angga
"udah tadi pagi, tapi ga di angkat"
"lagi sibuk kali" celetuk Revan yang sedang asik memainkan gadgetnya.

seminggu telah berlalu. dan kami semua baru tersadar kalau 14 november (sekarang) adalah hari ulang tahun Titan. tapi sudah seminggu Titan belum juga balik ke jakarta dan belum ada kabar. akupun menelfon Titan,tapi nomornya tidak aktif. kamipun menyiapkan party istimewa untuk Titan.. "Titan pasti bakal suka deh sama kado kita" ucapku sambil membungkus kado dengan secantik mungkin. tiba tiba ponsel ku berdering tanda panggilan masuk.. dan betapa senang sekaligus terkejutnya aku ternyata itu nomor Titan! sontak aku teriak "eh Titan nelfon!" aku langsung mengangkat telfon. "hallo Tan... ya ampun kamu apa kabar disana? kok ga ngasih kabar sih... kapan pulang ke jakarta... kita semua kangennnnnn banget sama kamu.. oh iya hari ini hari ini ulang tahun kamu ya? happy birthday Titan cantik,berharap yang terbaik ya buat kamu....kita udah nyiapin party buat kamu loh. cepet pulang ya" cerocos ku tidak berhenti saking senangnya. membuat Angga dan Revan tertawa melihat aksiku.
tapi yang ku dengar suara di sebrang adalah...suara tangis... raut wajah ku pun berubah menjadi bingung. "hallo...?" ucapku
"iya..hallo.." terdengar suara ibu ibu dengan suara seperti sedang menangis.
"ini siapa? Titan nya mana?"
kali ini benar benar yang terdengar hanya suara tangisan.

"hallo?.." tanya ku lagi
"iya ha..hallo saya ibunya Titan..kamu benar teman sekolahnya Titan?"
aku pun terdiam sesaat "iya tante, aku temen sekolahnya Titan. kenapa ya tante?"
ibunya Titan terdiam cukup lama.. "saya mau memberi kabar...kalau Titan sudah meninggal semingu yang lalu.. maaf kalau saya baru memberi kabar karna saya terlalu sibuk mengurus pemakaman anak saya disini,dan saya juga baru menemukan hape Titan. niatnya saya akan ke jakarta lusa.."
plakkk! serasa ada sesuatu yang menampar wajah dan hatiku. tak bisa banyak bicara hanya air mata yang dapat aku luapkan.. aku jatuh terduduk lemas dan wajah ku pucat...
Angga dan Revan menatap ku dengan penuh tanya.. terlalu lemas dan syok aku memberikan hapeku kepada Revan. ia yang akan bicara langsung dengan orangtua Titan. aku yang masih memegang kado untuk Titan di tanganku, karna terbawa perasaan yang hancur berkeping keping. aku merobek bungkusan kado yang sudah aku bungkus rapi dan cantik untuk Titan.aku menghancurkan semua persiapan party untuk Titan... dengan wajah ku yang di banjiri air mata aku merobek semua surat surat yang sudah aku tuliskan dengan kata kata indah untuk Titan. baru tersadar aku menemukan buku diary yang terjatuh di kolong meja Titan. aku membuka diary itu dan membacanya

"dear diary, sudah masuk 12 bulan setelah aku tahu aku terkena penyakit lupus. oh tuhan jangan sekarang, aku belum siap...belum siap meninggalkan dunia ku yang cantik ini, meninggalkan sahabat sahabat ku yang paling aku sayangi. mengapa dunia ini begitu tak adil bagiku tuhan? mengapa aku hanya dipinjamin batas waktu sebentar untuk hidup di dunia ini. apa di dunia ini hanya aku yang harus merasakan kejam nya kehidupan? saat lahir saja aku sudah harus bertaruh nyawa dengan ibuku,hingga ibuku lebih memilih aku terlahir didunia dan mengorbankan dirinya. hingga ayah ku menikah lagi dengan ibu tiriku. dan ketika aku SMP aku mengalami kecelakaan sampai membutakan mataku, hingga kakaku mengorbankan satu matanya untuk ku. begitu tak pantasnya kah aku merasakan dan menyicipi hidup di bumi ini? mungkin roh dan jiwa ku tak cocok untuk tinggal di dunia ini. beri aku kesempatan tuhan..kesempatan untuk menjalani hari hari ku sedikit lagi dengan orang orang yang ku sayang dan yang menyayangiku. aku ingin melewati satu minggu lagi hari sabtu dengan sahabatku, hari sabtu begitu berarti untuknya..setelah itu aku ikhlas kembali padaMu yang menciptakanku tuhan...jagalah mereka, orang orang yang menyayangiku, berikan mereka arti hidup yang berarti..aku titip mereka tuhan, ayah,ibu,kakak,dan sahabatku.:')dan terimakasih diaryku telah setia menjadi tempat curahan keluhan hidupku..:')"

begitu tersentuhnya hatiku membaca buku diary titan. hingga air mataku semakin deras mengalir. bayangkan saja 1 tahun lebih aku berteman dengan Titan, aku tidak tahu kalau ia terkena penyakit lupus. sahabat macam apa aku ini? oh tuhan.....

selesai

1 komentar :

  1. cerpen yg menyentuh hati para pembacanya, posting lebih banyak cerpen ya dan teruskan kreatifitasmu

    BalasHapus